Statistika UNAIR Kenalkan AKM dan Survei Karakter ke Guru SMA di Babat Lamongan

Rekaman Workshop bisa dilihat di https://www.youtube.com/watch?v=Ca02kGRcD8k

Sabtu (29/08) Prodi Statistika UNAIR melaksanakan “Workshop Pengenalan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan Survei Karakter” bagi guru bidang studi matematika dan IPA di SMAN Babat dan MAN 2 Lamongan. Kegiatan yang dihadiri oleh 26 guru ini dilaksanakan secara online via Zoom Meeting. Kegiatan ini merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai salah satu dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Latar belakang dari kegiatan ini adalah dipaparkannya kebijakan mengenai penggantian Ujian Nasional (UN) menjadi Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan survei kepribadian oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim. Dengan adanya kebijakan baru tersebut, semua sekolah dan warga sekolah harus melakukan persiapan se-dini mungkin. Dikarenakan kebijakan ini belum pernah diterapkan sebelumnya, maka kebanyakan tenaga pendidik (guru) belum memiliki wawasan yang cukup sebagai asesor AKM. Kondisi ini juga terjadi di di SMAN Babat dan MAN 2 Lamongan. Oleh karena itu, pengabdian kepada masyarakat ini memberikan wawasan dan kompetensi bagi guru untuk mempersiapkan diri menyongsong pelaksanaan AKM dan survei karakter di masa mendatang

Sambutan oleh Ketua Prodi Statistika UNAIR sekaligus Ketua Panitia PKM

Sasaran dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah guru (terutama guru bidang studi ilmu eksakta) di SMAN Babat dan MAN 2 Lamongan. Dalam pengabdian masyarakat ini akan diberikan pelatihan dan pendampingan bagi guru untuk mempersiapkan diri sebagai asesor pelaksanaan AKM yang meliputi perancangan soal kategori Numerasi pada AKM sekaligus Survei Karakter. 

Sambutan oleh Kepalah SMAN Babat

Sambutan oleh Kepala MAN 2 Lamongan

Terdapat 3 materi yang disampaikan dalam workshop ini. Materi pertama disampaikan oleh Siti Maghfirotul Ulyah, S.Si., M.Sc. mengenai AKM, lalu dilanjutkan dengan materi Survei Karakter oleh Ir. Elly Ana, M.Si. Kemudian, sesi ketiga adalah simulasi perancangan soal AKM oleh Sediono, M.Si. “Kami sangat berterima kasih dan mohon arahannya untuk program AKM ini, karena kami belum tau bagaimana pelaksanaannya nanti”, kata Hakim, Kepala MAN 2 Lamongan dalam sambutannya.

Pemaparan materi AKM

Pada workshop ini, terdapat 2 variabel kemampuan yang diukur, yaitu kemampuan memahami soal dan kemampuan merancang soal berbasis AKM. “Kami memberikan pre-test dan post-test kepada peserta untuk dua kemampuan tersebut”, tegas Sediono.

Penyampaian materi AKM oleh SM Ulyah

Dipenghujung workshop, hasil pre-test dan post-test dipaparkan oleh Dr. Toha Saifudin. Hasil tersebut menyatakan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan pada kemampuan guru dalam memahami soal AKM. Namun, belum ada peningkatan yang signifikan pada kemampuan perancangan soal berbasis AKM. “Akan dilakukan pendampingan pasca workshop selama 2 minggu untuk perancangan soal AKM ini”, ujar Ulyah.

Foto bersama (1)

Foto bersama (2)